Senin, 24 Mei 2010

Cara Mendidik Disiplin untuk Anak Anda dengan Pendekatan Ilmu Psikologi Anak

Menyenangkan sekali ketika menyaksikan anak-anak kita mulai beranjak dari usia anak balita hingga dewasa, mendampingi anak-anak tumbuh dan berkembang.

Namun kadang-kadang sebagai orang tua kita menjadi kewalahan menghadapi perilaku anak-anak kita yang sulit diatur dan maunya hanya mengikuti kemauannya sendiri.

Bahkan seringkali orang tua kehilangan akal sampai menggunakan cara-cara kekerasan baik kekerasan verbal (membentak, memarahi) maupun kekerasan fisik (memukul, mencubit) demi mendisiplinkan anak.

Tahukah Anda, cara-cara demikian hanyalah menciptakan ketakutan pada diri anak kepada orangtua, bukan rasa hormat dan ngajeni (kata orang Jawa). Sebenarnya ada cara yang lebih efektif untuk mendisiplinkan anak, tanpa harus menggunakan kekerasan.

Cara ini menggunakan pendekatan psikologi dengan mengubah perilaku yang tidak diinginkan pada anak menggunakan prosedur tertentu. Prosedur tersebut adalah prosedur tabungan.

Prosedur Tabungan

* Prosedur tabungan adalah cara mengubah perilaku yang tidak diinginkan menjadi perilaku yang dikehendaki dengan memberikan imbalan setiap kali perilaku yang diinginkan muncul.
* Dalam prosedur ini, kita menggunakan tanda (misalnya kartu, atau perangko atau cap atau dapat diganti yang lain asalkan benda tersebut tidak mudah dipalsukan oleh anak serta mudah dibawa karena ukurannya tidak terlalu besar). Tanda tersebut merupakan simbol imbalan.
* Yang paling penting adalah dalam memberikan tanda atau imbalan harus konsisten. Artinya imbalan diberikan sesegera mungkin setelah perilaku yang diinginkan muncul dan harus selalu diberikan setiap perilaku yang diinginkan muncul.
* Saat memberikan imbalan akan lebih baik jika disertai pujian
Contoh : Kamu sudah mau mengerjakan PR, nah ini kartumu.

Aturan

1. Menentukan benda yang akan dijadikan sebagai tanda atau imbalan.
Contoh kasus : mengarahkan agar anak mau belajar dan mengerjakan PR di rumah.
Contoh dalam kasus ini kita gunakan kartu berukuran 5 x 7 cm yang dibuat sendiri namun tidak mudah dipalsukan oleh anak.
2. Menentukan jumlah tanda yang akan diperoleh anak.
Contoh :
Menyiapkan buku sesuai jadwal untuk esok hari : mendapatkan 4 kartu
Membaca buku (1 mata pelajaran) : mendapatkan 4 kartu
Membaca buku (2 mata pelajaran) : mendapatkan 8 kartu
Mengerjakan PR : mendapatkan 7 Kartu
Berlatih soal hitungan : mendapatkan 9 kartu.

Jika terkumpul 30 kartu dapat ditukarkan dengan 1 pensil.
Jika terkumpul 100 pensil dapat ditukarkan dengan barang yang diinginkan (ini ditentukan sesuai kesepakatan dengan anak).

Barang yang diinginkan misalnya dapat berupa kaos kaki warna-warni, kotak pensil atau jika memungkinkan dapat dibelikan tas (sesuai keadaan ekonomi masing-masing).

Catatan yang perlu diperhatikan :

Untuk membantu kemudahan pelaksaan prosedur tabungan, gunakan buku kecil untuk menempel kartu-kartu buatan kita yang kita gunakan sebagai imbalan tadi.

Buku tersebut sebaiknya mudah dibawa agar anak dapat memperoleh imbalannya dengan segera setelah perilaku yang kita harapkan tersebut muncul.

* Untuk membantu pelaksanaan prosedur tabungan gunakan lembar seperti contoh berikut untuk mencatat. Catatan ini berguna pada saat ibu-ibu ingin memeriksa apakah ada perubahan dalam perilaku anak dari tidak diingnkan menjadi perilaku yang diinginkan.
* Berikut contoh aplikasinya :
Prilaku awal : tidak pernah mengerjakan PR
Prilaku dan jumlah pensil : Mengerjakan PR mendapat 7 Pensil
Prilaku akhir : Mengerjakan PR

Perilaku awal Perilaku dan Jumlah Kartu Jumlah Pensil Perilaku akhir
Tidak pernah mengerjakan PR Mengerjakan PR =7 kartu ………….. Mengerjakan PR
Membaca 1 buku mata pelajaran dalam seminggu Membaca 2 buku mata pelajaran = 8 kartu ……………. Membaca 2 buku mata pelajaran

* Prosedur tabungan ini dapat digunakan untuk mendisiplinkan anak dalam hal yang lain misalnya mendisiplinkan anak dalam hal makan, nonton Tv, ataupun bermain.Ibu-ibu dapat merancang sendiri model prosedur tabungan untuk anak-anaknya dengan imbalan yang sesuai kebutuhan dan keadaan ekonomi.Mudah kan?

Jadi untuk mendidik anak, anda tidak perlu memarahi, membentak anak untuk berdisiplin. Sebagai Orangtua kita akan melakukan yang terbaik untuk anak. Metode Prosedur tabungan inilah contohnya.

Sumber : http://www.sahabatwanita.com ( by admin )

1 komentar:

  1. Terima kasih ya..atas masukan dan ilmunya, cara mendidik disiplin untuk anak,mantap..!

    BalasHapus