Senin, 24 Mei 2010

ara Menyampaikan Pendidikan Seks Pada Anak Anda

Semua anak akan belajar seks, tetapi apa yang mereka pelajari, bagaimana dan kapan mereka mempelajarinya, pasti berbeda antara satu anak dengan yang lain.

Itulah mengapa bicara tentang seksualitas manusia dengan anak-anak begitu penting sebelum mereka mendapatkan informasi dari tempat lain yang keliru dipersepsi oleh anak.

Kapan waktu yang tepat bicara mengenai seks dengan anak-anak ?

Biasanya dapat dimulai ketika anak-anak mulai melontarkan pertanyaan sederhana mengenai seks, berarti anak-anak berhak mendapatkan jawaban-jawaban yang terusterang namun mudah dimengerti oleh anak. misalnya anak bertanya “darimana datangnya adik bayi ma..?”

Jika anak tidak menanyakan atau tampak tidak tertarik membicarakan seks dan reproduksi, mungkin anak mendapat kesan bahwa seks adalah persoalan yang terlarang dan tabu untuk dibicarakan. Maka orangtua dapat mengemukakan persoalan tersebut pada saat-saat momen pengajaran seperti

ketika anak-anak belajar, atau menonton tv. Pada momen ini, biasanya anak-anak sangat terbuka terhadap informasi dan bimbingan mengenai sesuatu, termasuk seks.

Selama momen-momen pengajaran, tunjukkan pada anak-anak bahwa oragtua tidak takut atau malu untuk membicarakan seks sehingga mereka juga terbuka dengan keingintahuannya mengenai seks

Bagaimana harusnya membicarakan seks dengan anak-anak..?

Aspek yang penting dari pendidikan seks adalah menyampaikan nilai-nilai, standar, dan sikap keluarga. Merasa risih membicarakan hal ini pada anak wajar saja asal tidak membuat orangtua tidak bertindak sama sekali.

Ada beberapa cara sederhana yang mungkin dapat anda gunakan untuk membicarakan seks dengan anak tanpa terganggu perasaan risih :

1. Mulailah sejak dini dengan bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti
2. Jujurlah mengenai perasaan anda, jangan malu mengakui bahwa anda merasa risih membicarakan seks.
Anak-anak pasti menghargai perasaan anda. Misalnya anda bisa mengatakan “sebenarnya tidak mudah bagi ibu untuk membicarakan ini. Ketika ibu seumur kamu, hal-hal ini tidak dibicarakan dirumah, tapi ibu percaya bahwa ini adalah hal penting dan ibu ingin membicarakannya denganmu”.
3. Jawablah pertanyaan yang ditanyakan.
Yang banyak terjadi adalah memberitahu terlalu banyak dalam waktu yang cepat atau tidak memberikan informasi samasekali. Cobalah untuk menghindari hal ini. Dengarkan dengan seksama apa yang ditanyakan anak dan jawab langsung pada persoalannya.
4. Bila kurang jelas mintalah anak mengulang pertanyaan dan tanyakan maksud pertanyaannya.
5. Gunakan istilah yang tepat. Sama halnya saat mengajari anak nama-nama bagian tubuh seperti ari, jempol, siku dan lainlain,
6. Ajari juga mereka nama-nama dari anatomi reproduksi.
Misalnya, istilah “burung” terkesan lucu bila anak masih kecil tetapi sulit diterapkan dalam perbincangan serius begitu anak menanjak remaja.
7. Jangan tertawa.
Anak-anak perlu merasa bahwa gagasan dan perhatiannya terhadap seks dan perkembangan seksual mereka penting untuk didengarkan, jadi bukan sesuatu yang lucu. Namun adakalanya tertawa sukar ditahan pada saat kesadaran tentang seks pada anak mulai tumbuh.

Barangkali kita kurang PeDe (percaya diri) saat harus menyampaikan hal ini karena kita menyadari pengetahuan kita tentang hal ini tidak begitu baik.

Namun kita dapat mencari informasi dari buku atau dari orang yang lebih menguasai tentang hal ini (paramedis, guru biologi) sebelum menyampaikan informasi mengenai seks kepada anak-anak kita.

Bagaimanapun juga KELUARGA ADALAH AWAL ANAK-ANAK BELAJAR TENTANG SEGALA HAL.

Sumber : http://www.sahabatwanita.com ( by admin )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar